Advertisement here

SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA | KELAS XI

A. PENDAHULUAN

Parosmia, Gejala Baru COVID-19 

Diana Rafikasari
Senin, 04 Januari 2021 - 21:45 WIB

Parosmia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi kesehatan yang mengganggu indra penciuman. Parosmia dilaporkan menjadi salah satu gejala long COVID. Para peneliti telah mengidentifikasi rantai gejala potensial COVID-19 karena orang melaporkan beberapa gejala yang semakin aneh. Ahli bedah THT sekaligus profesor di Edge Hill University Medical School Nirmal Kumar mengatakan, gejala parosmia sangat aneh dan unik. Mereka yang menderita parosmia mengatakan, hal itu mengurangi kenikmatan makanan dan mengubah bau benda-benda. Ciri utama Parosmia adalah Tidak Dapat Mendeteksi Aroma. Gejala dan tingkat keparahan gejala bervariasi pada setiap kasus. Gejala utama parosmia adalah merasakan bau busuk yang terus-menerus, terutama saat ada makanan. Anda juga mengalami kesulitan mengenali atau memperhatikan beberapa bau di sekitar akibat kerusakan neuron penciuman. Penyebab Parosmia biasanya terjadi setelah neuron pendeteksi aroma atau juga disebut indra penciuman rusak karena virus atau kondisi kesehatan lain. Neuron-neuron ini melapisi hidung dan memberi tahu otak cara menafsirkan informasi kimiawi. Diagnosis Parosmia dapat dilakukan oleh ahli otolaringologi, yang juga dikenal sebagai dokter THT. Kerusakan neuron ini mengubah cara bau mencapai otak.

 Sumber : https://l ifestyle.sindo new s.com/

 

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Apa kabar sobat biologi semua ? Semoga selalu dalam keadaan yang sehat ya!. Pada pertemuan sebelumnya kita mempelajari materi mengenai KELAINAN DALAM SISTEM PENCERNAAN, hari ini kita akan beralih ke bahasan yang baru mengenai SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA.  Coba ananda semua analisa tulisan diatas. Selama  kurang lebih 11 bulan pandemi, belum lama ini kita dengar istilah anosmia, suatu ketidakmampuan dan hilangnya fungsi hidung dalam membaui dan merasa sebagai gejala terbaru covid 19.  Ternyata ada lagi gejala terbaru, Parosmia

Seperti nanda semua ketahui, covid 19 adalah salah satu penyakit yang menyerang saluran pernapasan manusia.  Penyakit yang di awal pandemi dikatakan menyebabkan manusia mengalami kesulitan untuk bernafas.  Ya...... Bernapas...
adalah satu karunia Alloh yang tidak terhingga, dengan bernapas maka kita hidup dan beraktivitas.  Sudah seharusnya kita bersyukur atas nikmat dan Karunia yang luar biasa ini, untuk kita yang masih diberikan kesempatan sehat, kemampuan membaui dengan merasa dengan tepat dan dapat bernapas dengan baik dan bebas.

Bahasan kali ini adalah bahasan yang sangat menarik dan pas seputar kesehatan, struktur dan fungsi sistem pernapasan dalam tubuh kita sendiri. Semoga tulisan ini dapat memberi manfaat bagi pembaca semua, khususnya siswa-siswi SMA kelas XI, dan dapat menjadi salah satu sumber rujukan dalam mempelajari Sistem Pernapasan atau Respirasi. Untuk Ananda yang masih bingung dengan materi yang disampaikan atau memiliki saran, silahkan berkomentar di kolom komentar. Selamat belajar semuanya!..

B. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA, diharapkan Ananda mampu:

  1. Menjelaskan struktur dan fungsi organ pernapasan manusia.
  2. Mengaitkan struktur dan fungsi organ pernapasan manusia dengan bioproses yang terjadi.
C. URAIAN MATERI
 
Sistem pernapasan atau respirasi pada manusia adalah sistem organ yang digunakan untuk menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. Oksigen merupakan zat utama yang dibutuhkan dalam proses pernapasan.  Istilah pernapasan atau respirasi memiliki makna yang lebih jauh dibanding arti bernapas itu sendiri. Tujuan dari respirasi yang paling utama adalah untuk memperoleh energi, karena pada proses respirasi terjadi pelepasan energi. Sistem pernapasan mencakup saluran pernapasan, mekanisme pernapasan dan gangguan sistem pernapasan.

Saluran pernapasan atau tractus respiratorius (respiratory tract) adalah bagian tubuh manusia yang berfungsi sebagai tempat lintasan dan tempat bertukar gas yang diperlukan untuk proses pernapasan. Saluran ini berpangkal pada hidung atau mulut dan berakhir pada paru-paru. Urutan saluran pernapasan adalah sebagai berikut : Rongga hidung - Pharing - Laryng - Bronkus - Bronchiolus - Alveolus - Paru-paru (pulmo).
Gambar 1. Struktur paru-paru
Sumber : https://2.bp.blogspot.com/
                                                      
Pertukaran udara yang sebenarnya terjadi pada alveoli. Dalam paru-paru orang dewasa terdapat sekitar 300 juta alveoli dengan luas permukaan sekitar 160 m2 atau sekitar 1 kali luas lapangan tenis atau 100 kali dari kulit kita.

1. Rongga Hidung
Hidung adalah organ pernapasan yang paling luar sehingga merupakan organ pertama yang  dilalui udara.  Selain dari hidung, bernapas juga dapat dilakukan melalui mulut, ketika kita membutuhkan oksigen lebih banyak. Akan tetapi bernapas melalui hidung itu lebih baik, karena di hidung, udara mendapatkan 3 perlakuan, yaitu : penyesuaian suhu, penyesuaian kelembaban, dan penyaringan dari partikel debu.
Rongga hidung berlapis selaput lendir (membran mukosa) yang berfungsi  mensekresikan lendir atau mukus yang berfungsi untuk menangkap benda asing yang masuk lewat saluran pernapasan. Struktur penyusunnya sebagai berikut:
a.  Kelenjar minyak (kelenjar sebasea)
b.  Kelenjar keringat (kelenjar sudorifera)
c. Rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara.
d. Konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk (sebagai heater).
e. Saraf Olfaktori , terdapat pada bagian teratas rongga hidung , merupakan saraf khusus yang berfungsi mencium bau yang dibawa oleh udara.
Gambar 2. Struktur Hidung
 Sumber :www. news.lansat u.com
 
2. Tekak/Faring (pangkal tenggorokan)
Tekak/faring terletak di belakang rongga hidung atau mulut. Tekak tersusun dari otot lurik dengan panjang 4 cm. Tekak ini merupakan persimpangan antara saluran pencernaan dengan saluran pernapasan.
Gambar 3. Struktur Faring
Sumber : www. dose npendidika n.com


3. Pangkal Tenggorokan/Laring
Padi pangkal tenggorokan (laring) terdapat sebuah katup yang disebut epiglotis yang berfungsi untuk mengatur jalannya makanan dan udara pernapasan sesuai dengan salurannya masing-masing. Di samping itu, pada pangkal tenggorokan terdapat pita suara yang merupakan organ penghasil suara pada manusia. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan.
Gambar 4. Struktur Laring
Sumber : www. ekosistem.go .id


4. Batang Tenggorokan (Trakea)
Trakea berupa pipa yang panjang sekitar 11 cm dengan diameter 2 cm. Panjang trakea sebanding dengan panjang pendek leher, terletak sebagian di leher dan sebagian di rongga dada (torak), berupa tabung memanjang yang tipis dan kaku, dikelilingi oleh 20 cincin tulang rawan yang kuat , tetapi fleksibel. Pada bagian dalam rongga terdapat epithel bersilia. Silia-silia ini berfungsi untuk menyaring benda-benda atau partikel asing yang masuk ke saluran pernapasan. Akibatnya kita akan terbatuk  atau tersedak sehingga  benda atau partikel asing tersebut akan terlontar keluar.
Gambar 5. Tenggorokan
 Sumber : www.h endisasrawan.b logspo t.com


5. Cabang Tenggorokan (Bronki/Bronkus)
Batang tenggorokan merupakan saluran penghubung antara rongga hidung, rongga mulut, dan paru-paru. Dinding batang tenggorokan (trakea) tersusun dari cincin-cincin tulang rawan yang di dalamnya terdapat rambut-rambut getar (silia) yang berfungsi menyaring udara pernapasan. Cabang tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus. Bronkiolus bercabang-cabang lagi  membentuk pembuluh-pembuluh halus  yang akan masuk ke dalam alveolus atau gelembung paru-paru.
Gambar 6. Struktur Bronkus dan Bronkiolus Manusia
Sumber : www.k artini.wordpres s.com


6. Alveolus ( Jamak = alveoli)
Alveolus merupakan struktur berbentuk bola-bola mungil atau gelembung paru-paru yang diliputi oleh pembuluh-pembuluh darah. Epitel pipih yang melapisi alveoli memudahkan darah di dalam kapiler-kapiler darah mengikat oksigen dari udara dalam rongga alveolus. Jumlah alveolus pada orang dewasa sekitar 700 juta untuk setiap paru-paru sehingga memperluas permukaan untuk pertukaran gas  menjadi sekitar 100-150 m persegi ( lebih kurang sama dengan ukuran lapangan tenis). Oksigen yang terdapat  dalam udara pernapasan  berdifusi masuk  melewati dinding alveolus, kemudian masuk ke kapiler darah.  Selanjutnya  oksigen akan dibawa darah menuju jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh pada sistem peredaran darah. Sebaliknya  sisa-sisa pembakaran  yang berupa karbon dioksida  dan uap air akan  akan berdifusi keluar dari kapiler menuju ke dalam alveolus  untuk selanjutnya dikeluarkan  saat kita menghembuskan napas.
Gambar 7. Struktur Alveolus 
www.seputarbahan.me


7. Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru terletak di rongga dada tepat di atas sekat diafragma. Diafragma adalah sekat rongga badan yang membatasi rongga dada dan rongga perut. Paru-paru terdiri dari dua bagian. Paru-paru kanan memiliki tiga lobus, sehingga lebih besar dari paru-paru kiri yang terdiri dari dua lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua lapis selaput paru-paru atau pleura. Di bagian dalam paru-paru terdapat gelembung halus yang merupakan perluasan permukaan paru-paru yang disebut alveolus.
Gambar 8. Struktur Paru-paru
 Sumber : www.c itakocandrak.blogspot.com


8. Pleura
Pleura merupakan selaput pembungkus paru-paru, terdiri atas:
  1. Pleura Viscerale : Melekat pada paru-paru, selaput bagian dalam yang langsung menyeliputi paru-paru disebut pleura dalam
  2. Pleura Parietale : Melapisi dinding dada
  3. Pleura Costalis : Melapisi iga-iga, berupa selaput yang menyeliputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar.
  4. Pleura Diafragmatika : Melapisi diafragma
  5. Pleura Servicalis : Terletak di leher.
Gambar 9. Paruparu dengan Lapisan Pleura
 Sumber : www.h endisas rawa n.blogs pot.com

Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru. Cairan pleura berasal dari plasma darah yang masuk secara eksudasi. Dinding rongga pleura bersifat permeable terhadap air dan zat-zat lain.

D. RANGKUMAN
  1. Sistem pernapasan pada manusia adalah sistem organ yang digunakan untuk menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. Dalam proses pernapasan, oksigen merupakan zat kebutuhan utama. Oksigen untuk pernapasan diperoleh dari udara di lingkungan sekitar.
  2. Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air.
  3. Tujuan proses pernapasan yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas terjadi pelepasan energi. 
  4. Jalannya Udara Pernapasan: Udara masuk melalui lubang hidung - farink - larink - trakea - percabangan trakea (bronchus) - percabangan bronchus (bronchioles) - udara berakhir pada ujung bronchus berupa gelembung (alveolus). 
  5. Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah. Di dalam paru-paru, bronkiolus bercabang-cabang halus dengan diameter ± 1 mm, dindingnya makin menipis jika dibanding dengan bronkus. 
D. PETUNJUK
Setelah Ananda membaca materi di atas silahkan untuk mengisi absensi terlebih dahulu kemudian mengerjakan latihan soal pada link berikut ini.
  1. Link Absensi Kelas XI MIPA 1, 2, 3, 4, dan 5.
  2. Link Latihan soal Sistem Pernapasan Pada Manusia.

Demikianlah paparan materi untuk hari ini,  semoga bermanfaat. Tetap sehat tetap berkarya, dan tetap isi waktu dengan kegiatan positip. 
Wassalaamu "alaikum wr wb.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url
Advertisement here
Advertisement here
Advertisement here
Advertisement here