Advertisement here

KELAINAN SISTEM PERNAPASAN | KELAS XI

A. PENDAHULUAN

Studi: Perokok Lebih Tinggi Terinfeksi Virus Korona
Raka Lestari 15/03/2020

Wabah virus korona covid-19 masih terus terjadi peningkatan secara global. Dan sama seperti negara-negara lain di dunia, Indonesia juga bersiap untuk menanggapi bertambahnya kasus dan kemungkinan penularan dari penyakit ini. Salah satu faktor yang bisa memperparah kondisi seseorang yang sudah terinfeksi covid-19 adalah kebiasaan merokok.

Pernyataan ini sejalan dengan hasil beberapa temuan yang terbit dalam berbagai literatur yang menyebutkan hubungan antara perokok dan karakteristik pasien terinfeksi covid-19 seperti berikut ini:

1. Studi Yang Yang, dkk, medRxiv, 2020
Studi Epidemiological and clinical features of the 2019 novel coronavirus outbreak in China (Yang Yang, dkk, medRxiv, 2020). Sekelompok peneliti dari Tiongkok dengan beragam latar belakang institusi, diantaranya Beijing Institute of Microbiology and Epidemiology, University of Florida, dan Chinese Centre for Disease Control and Prevention menyebutkan keparahan coronavirus pada laki-laki di Tiongkok lebih tinggi dibandingkan perempuan. 
Hal ini dapat disebabkan karena laki-laki di Tiongkok kebanyakan adalah perokok berat. Studi ini juga menyebutkan 61,5 persen penderita pneumonia berat akibat coronavirus adalah laki-laki dan tingkat kematian 4,45 persen pada pasien laki-laki dan 1,25 persen pada pasien perempuan. 

2. Studi Wei Liu, dkk., Chinese Medical Journal, 2020
Studi Analysis of factors associated with disease outcomes in hospitalized patients with 2019 novel coronavirus disease (Wei Liu, dkk., Chinese Medical Journal, 2020).
Dalam studi ini disebutkan dari 78 pasien coronavirus dengan pneumonia selama 2 minggu perawatan, ditemukan bahwa 11 pasien memburuk dan 67 pasien kondisinya membaik. Sebanyak 27 persen dari kelompok yang memburuk memiliki riwayat merokok, sedangkan dari kelompok yang kondisinya membaik hanya 3 persen yang punya riwayat merokok. 

3. Studi Prof. Nanshan Chen, dkk, The Lancet, 2020
Studi Epidemiological and clinical characteristics of 99 cases of 2019 novel coronavirus pneumonia in Wuhan, China: a descriptive study (Prof. Nanshan Chen, dkk, The Lancet, 2020)
Studi ini menyebutkan 99 orang pasien dari Wuhan Jinyintan Hospital dirawat selama 20 hari, 11 orang meninggal pada akhir penelitian, 3 adalah perokok dengan 2 kematian pertama adalah perokok laki-laki.

“Melihat temuan-temuan di atas, masyarakat perlu mengetahui bagaimana perilaku merokok memiliki risiko lebih tinggi terhadap infeksi dan perparah komplikasi covid-19, sehingga masyarakat perlu lebih waspada mengingat Indonesia adalah negara dengan jumlah perokok pria yang sangat tinggi,” saran Prof. Dr. Amin Soebandiro, PhD, SpMK(K), Kepala Lembaga Biologi dan Pendidikan Tinggi Eijkman. 

Sumber : https://www.msn.com/


Assalaamu alaikum wr wb. 
Semoga hari ini tetap menjadi hari terbaik untuk kita melaksanakan berbagai macam aktivitas, baik rutinitas sebagai pelajar maupun aktivitas harian lainnya. Semoga kita juga tetap bersyukur dan berterima kasih atas karunia sehat  yang diberikan, karena tidak pada semua orang dapat menikmati kondisi sehat hari ini. Pun Sholawat dan salam, semoga tetap terlimpah kepada Nabi Muhammmad SAW.
Ananda yang ibu banggakan, pertemuan hari ini adalah bagian terakhir dari Sistem Pernapasan pada Manusia, yaitu tentang kelainan Sistem Pernapasan. 

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
     Setelah kegiatan pembelajaran 3 ini diharapkan mampu: 
1.   Mendiagnosis gejala-gejala penyakit /gangguan pada sistem pernapasan.
2. Menganalisis pengaruh pencemaran udara terhadap kelainan struktur dan fungsi organ pernapasan.

C. URAIAN MATERI

1. Gangguan sistem pernapasan 
Beberapa gangguan (kelainan dan penyakit) pada sistem pernapasan manusia antara lain sebagai berikut: 

a. Asma adalah gangguan pada rongga saluran pernapasan yang diakibatkan oleh kontraksi otot polos pada trakea dan mengakibatkan penderita sulit bernapas. ditandai dengan kontraksi yang kaku dari bronkiolus .Asma biasanya disebabkan oleh hipersensitivas bronkiolus (disebut asma bronkiale) terhadap benda-benda asing di udara. penyebab penyakit ini juga dapat terjadi dikarenakan faktor psikis dan penyakit menurun.
Gambar 1. Bronkiolus Penderita Asma (kiri)
Sumber : www.p2p tm.kemen kes.g o.id

b. Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit spesifik yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosae. Bakteri ini dapat menyerang semua organ tubuh, tetapi yang paling sering adalah paru-paru dan tulang. Penyakit ini menyebabkan proses difusi oksigen yang terganggu karena adanya bintikbintik kecil pada dinding alveolus. 
Keadaan ini menyebabkan : 
  • Peningkatan kerja sebagian otot pernapasan yang berfungsi untuk pertukaran udara paru-paru
  • Mengurangi kapasitas vital dan kapasitas pernapasan 
  • Mengurangi luas permukaan membran pernapasan, yang akan meningkatkan ketebalan membran pernapasan sehingga menimbulkan penurunan kapasitas difusi paru-paru 
c. Faringitis merupakan peradangan pada faring sehingga timbul rasa nyeri pada waktu menelan makanan ataupun kerongkongan terasa kering. Gangguan ini disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus dan dapat juga disebabkan terlalu banyak merokok. Bakteri yang biasa menyerang penyakit ini adalah Streptococcus pharyngitis.
Gambar 2. Peradangan Faring Pada Penderita Faringitis
Sumber : www.medi um.com

d. Bronkitis adalah penyakit karena peradangan pada bronkus (saluran yang membawa udara menuju paru-paru). Penyebabnya bisa karena infeksi kuman, bakteri atau virus. Penyebab lainnya adalah asap rokok, debu, atau polutan udara. 
Gambar 3. Peradangan Saluran Bronkus Pada Penderita Bronchitis (kanan).
Bandingkan dengan bronkus normal (kiri)
Sumber : www.sakitbronchiti s.blogspo t.com

e. Pneumonia adalah peradangan paru-paru dimana alveolus biasanya terinfeksi oleh cairan dan eritrosit berlebihan. Infeksi disebarkan oleh bakteri dari satu alveolus ke alveolus lain hingga dapat meluas ke seluruh lobus bahkan seluruh paru-paru. Umumnya disebabkan oleh bakteri streptokokus (Streptococcus), Diplococcus pneumoniae, dan bakteri Mycoplasma pneumoniae. 
Gambar 4. Alveolus Berisi Cairan karena Infeksi Bakteri Pada Penderita Pneumonia (bawah)
Bandingkan dengan alveolus normal (kiri)
Sumber : www.medlin eplus.gov

f. Emfisema adalah kelain paru-paru disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus sendiri adalah gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru. Pada penderita emfisema, volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang yang sehat karena karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru terperangkap didalamnya. Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru ini.
Gamabr 5. Alveolus Penderita Emfisema dan Alveolus Normal
Sumber : www.idntim e.com

g. Dipteri merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphterial yang dapat menimbulkan penyumbatan pada rongga faring (faringitis) maupun laring (laringitis) oleh lendir yang dihasilkan oleh bakteri tersebut.
Gambar 6. Rongga Faring Penderita Dipteri
Sumber www.hellosehat. com

h. Asfiksi adalah gangguan dalam pengangkutan oksigen ke jaringan yang disebabkan terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh darah, ataupun jaringan tubuh. Misalnya alveolus yang terisi air karena seseorang tenggelam. Gangguan yang lain adalah keracunan karbon monoksida yang disebabkan karena hemoglobin lebih mengikat karbon monoksida sehingga pengangkutan oksigen dalam darah berkurang.

i. Kanker Paru-paru adalah kelainan karena pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali di dalam jaringan paru-paru. Kanker ini mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru dan menjalar ke seluruh bagian tubuh. Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker paru-paru pada pria dan sekitar 70% kasus pada wanita. Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin besar resiko untuk menderita kanker paru-paru. Tetapi tidak menutup kemungkinan perokok pasif pun mengalami penyakit ini. Penyebab lain yang memicu penyakit ini adalah penderita menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum, dan radiasi ionisasi. 

j. Laringitis atau radang pada laring. Penderita serak atau kehilangan suara. Penyebabnya antara lain karena infeksi, terlalu banyak merokok, minum alkohol, dan terlalu banyak serak. 

k. Sinusitis adalah kelainan karena radang pada sinus. Sinus letaknya di daerah pipi kanan dan kiri batang hidung. Biasanya di dalam sinus terkumpul nanah yang harus dibuang melalui operasi.

2. Tehnologi Pernapasan Pada Manusia 

A. Teknologi Pulmotor/Alat Pernapasan Buatan 
    Pulmotor merupakan alat yang digunakan untuk melakukan proses pernapasan buatan. Alat ini biasanya digunakan pada pasien atau orang yang mengalami gangguan pernapasan, seperti gangguan pernapasan karena tenggelam dan kaget saat tersengat listrik. 
    Bentuk Pulmotor yang digunakan dalam keadaan darurat dan yang berada di rumah sakit berbeda. Pulmotor yang ada di rumah sakit dilengkapi dengan tabung oksigen berukuran besar, dan biasanya dilengkapi dengan instalasi khusus yang memudahkan untuk proses penggunaanya. 
    Pulmotor yang dilengkapi tabung oksigen lebih cepat membantu proses pemulihan pernapasan, karena setelah penyumbatan ditarik keluar, maka oksigen langsung dimasukkan ke tubuh pasien, sehingga diharapkan kondisi pasien bisa segera pulih seperti sediakala. 

B. Teknologi Oxygen Catheter/Selang Pernapasan. 
    Jika Anda pernah ke rumah sakit atau menemani kerabat yang sedang dirawat, maka terkadang kita melihat ada selang yang terpasang di hidung pasien. Sebenarnya selang apakah itu? Selang tersebut merupakan bagian dari teknologi sistem pernapasan yang disebut Oxygen Catheter atau Oxygen Cannula.Selang tersebut berfungsi mengalirkan oksigen ke dalam tubuh pasien. Mengapa ini dilakukan, karena pasien memiliki ketidakmampuan untuk menyerap oksigen secara mandiri. Oxygen Catheter biasanya akan tersambung dengan tabung oksigen yang diletakkan di samping tempat tidur pasien. Oxygen Catheter biasanya dipasang ke pasien pada kondisi-kondisi darurat saja, misalnya saja jika ada pasien yang mengalami koma, penyakit berat, setelah mengalami operasi dan tindakan-tindakan lainnya. Untuk kenyamanan pasien, sebaiknya pihak medis perlu memilih Oxygen Catheter dengan kualitas yang baik, pertama pilihlah yang paling efektif dan efisien dalam menyalurkan oksigen, kedua pilihlah bahan Oxygen Catheter yang lembut dan non kinking, dan memiliki ujung konektor yang lunak. Ujung konektor yang lunak akan memudahkan tenaga medis untuk memasukkan ke oksigen outlet. 

C. Teknologi Spirometer /Alat Diagnosa Kondisi Paru-Paru 
    Spirometer merupakan alat yang digunakan untuk diagnosa kondisi paruparu. Kapasitas paru-paru sering dijadikan parameter kerusakan yang terjadi pada paru-paru seseorang. Proses pengukuran inilah yang dilakukan oleh alat bernama Spirometer dan proses pengukurannya diberi nama spirometri. Untuk mengetahui kondisi paru-paru, maka Spirometer akan mengukurnya dan kemudian menampilkannya dalam bentuk grafik-grafik. Untuk menentukan baik atau tidaknya, maka grafik dari hasil pengukuran akan dibandingkan dengan grafik pada kondisi paru-paru yang normal. 
    Spirometer sangat penting perannya dalam dunia kesehatan paru-paru. Spirometer berperan penting pada penyakit obstruktif kronis (PPOK). Teknologi sistem pernapasan yang satu ini mampu mendiagnosa penyakit, mulai dari pertama kali penyakit itu terdiagnosa hingga selama proses pengobatannya. 

D. Teknologi Nebulizer : Alat yang Digunakan Oleh Penderita Asma 
    Nebulize merupakan alat yang sering digunakan bagi mereka yang mengidap asma kronis. Asma kronis ini merupakan asma yang tidak bisa disembuhkan lagi, tapi masih bisa diatasi dengan sejumlah obat-obatan tertentu. Nebulizer sendiri merupakan alat yang memiliki kemampuan mengubah obat dalam bentuk cair menjadi uap. 
    Nebulizer ini merupakan alat yang dayanya dibantu dengan baterai. Penderita asma yang menggunakan Nebulizer akan merasa lebih lega saat bernapas. Nebulizer mampu mengubah partikel obat menjadi uap dengan partikel yang sangat kecil. 
    Nebulizer terdiri dari beberapa jenis antara lain adalah Nebulizer compressor, Nebulizer ultrasonic, dan Nebulizer mesh. Nebulizer compressor akan menghasilkan gas dengan tekanan yang tinggi. Nebulizer dengan tipe seperti ini di pasaran harganya relatif lebih murah, ini dikarenakan lebih boros listrik dan lebih berisik saat proses penggunaannya. Langkah-langkah menggunakan Nebulizer adalah sebagai berikut: 
  1. Sebelum Anda menggunakan Nebulizer, maka Anda perlu memastikan tangan Anda bersih. Oleh karena itu cucilah tangan Anda sebelum menggunakan Nebulizer, sehingga hal ini bisa mencegah kuman masuk ke paru-paru bersama obat. 
  2. Siapkan obat yang akan Anda masukkan ke dalam Nebulizer, kemudian tambahkanlah cairan bernama saline, terutama jika dokter meresepkannya. 
  3. Setelah itu Anda bisa memasukkan wadah berisi obat ke mesin Nebulizer. 
  4. Jika semua sudah siap, maka Anda bisa memasang masker di wajah hingga hidung dan mulut Anda tertutup. 
  5. Setelah semua siap, maka inilah saatnya Anda menghidupkan mesin, dengan hidupnya mesin, maka Anda bisa menghirup udaranya menggunakan hidung dan mengeluarkan melalui mulut. 
  6. Jika semua uap sudah keluar, maka Anda bisa mengakhiri pengobatan
D. RANGKUMAN 
  1. Gangguan sistem pernapasan terjadi karena organ-organ pernapasan tidak berfungsi normal. Kelainan fungsi tersebut bisa disebabkan oleh: 
    a. Perilaku yang merusak organ pernapasan, misalnya kebiasaan merokok.
    b. Polutan di udara yang melebihi batas ambang, misalnya CO2.
    c. Infeksi penyakit 
  2. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini dapat mengatasi beberapa gangguan sistem pernapasan, tetapi teknologi tersebut membutuhkan biaya yang tidak murah.
    Pulmotor merupakan alat yang digunakan untuk melakukan proses pernapasan buatan. Alat ini biasanya digunakan pada pasien atau orang yang mengalami gangguan pernapasan, seperti gangguan pernapasan karena tenggelam dan gangguan pernapasan karena kaget 
    Oxygen Catheter biasanya dipasang ke pasien pada kondisi-kondisi darurat saja, misalnya saja jika ada pasien yang mengalami koma, penyakit berat,
Demikianlah pemaparan materi untuk edisi hari ini, Jaga kesehatan selalu dengan tetap menerapkan protokol 5 M. Wassalaamu alaikum wr wb.

E. PENUGASAN MANDIRI
     Setelah menelaah pemaparan materi Kelainan Sistem Pernapasan di atas, Silakan :
  1. Isi Bukti kehadiran Ananda pada Link Daftar Kehadiran
  2. Buatlah uraian singkat pengalaman atau karangan bebas Nanda masing-masing minimal 300 kata,  dengan tema seputar  "  Aku dan  Merokok ". lalu kumpulkan pada GC masing-masing kelas.
    XI MIPA 1 ; XI MIPA 2 ; XI MIPA 3 ; XI MIPA 4 ; XI MIPA 5 


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url
Advertisement here
Advertisement here
Advertisement here
Advertisement here