SISTEM HORMON
A. Pendahuluan
Assalaamu Alaikum wr. Wb. Segala puji bagi Alloh SWT yang telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Yang kemudian dibentuknya menjadi segumpal daging, lalu menjadi tulang yang dibungkus daging dan jadilah kejadian yang sempurna. Shalawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada Junjunan alam Nabi Besar Muhammad SAW.
Bagaimana kabarnya hari ini? Semoga kita senantiasa sehat dan bersemangat mengisi hari ini. Bertemu kembali dengan pembelajaran Biologi. Pertemuan kali ini akan melanjutkan bagian kedua dari Sistem Koordinasi, yaitu Sistem Hormon.
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan Ananda mampu:
1. Menganalisis hubungan struktur jaringan penyusun organ sistem hormon pada manusia.
2. Menyajikan hasil analisis pengaruh pola hidup terhadap gangguan pada sistem hormon pada manusia.
C. Uraian Materi
Ananda Sekalian, masih ingatkah ananda semua tentang peran jantung ? Pernahkah kalian merasakan detak jantung yang tiba-tiba cepat? Ketika kalian di ditunjuk oleh guru kalian mengerjakan tugas dipapan tulis, ketika kalian berada pada kondisi khawatir maka detak jantung kalian akan menjadi cepat? Semua itu merupakan bagian dari sistem koordinasi yang terjadi di dalam tubuh,yang tentunya diatur oleh aktivitas hormon yang dihasilkan oleh tubuh kita.
Tubuh manusia dilengkapi dengan dua perangkat pengatur seluruh kegiatan tubuh. Kedua perangkat ini merupakan sistem koordinasi yang terdiri atas sistem saraf dan sistem hormon. Sistem saraf dan hormon bekerja dengan cara yang berbeda. Sistem hormon bekerja jauh lebih lambat, menggunakan senyawa kimia berupa hormon yang dihasilkan kelenjar dalam tubuh, tetapi lebih bekerja teratur dan berurutan dalam jangka waktu yang lama. Pengangkutan hormon melalui pembuluh darah. Berbeda dengan sistem saraf yang memiliki reaksi cepat, sinyal dikirim bukan dalam bentuk senyawa kimia, tetapi berupa impuls listrik, dan memiliki jaringan tersendiri yaitu berupa sistem saraf. Untuk memahami lebih jauh mengenai sistem hormon yuk kita pelajari pahami materi berikut.
1. Struktur Sistem Hormon
Sistem hormon (endokrin) adalah sekumpulan kelenjar dan organ yang memproduksi hormon, yaitu senyawa organik pembawa pesan kimiawi di dalam aliran darah menuju sel atau jaringan tubuh. Sistem endokrin berinteraksi dengan sistem saraf berfungsi mengatur aktivitas tubuh seperti metabolisme, homeostasis, pertumbuhan, perkembangan seksual dan siklus reproduksi, siklus tidur, serta siklus nutrisi.
Karakteristik Kelenjar Endokrin
- Tidak memiliki saluran dan menyekresikan hormon langsung ke dalam cairan di sekitar sel.
- Menyekresi lebih dari satu jenis hormon, kecuali kelenjar paratiroid.
- Memiliki sejumlah sel sekretori yang dikelilingi banyak pembuluh darah dan ditopang oleh jaringan ikat.
- Masa aktif kelenjar endokrin dalam menghasilkan hormon berbeda-beda.
- Sekresi hormon dapat distimulasi atau dihambat oleh kadar hormon lainnya dan senyawa nonhormon dalam darah, serta impuls saraf
Gb. 1. Kelenjar Hormon |
2. Jenis Sistem Hormon
Hormon dihasilkan oleh kelenjar. Kelenjar endokrin (kelenjar buntu) adalah kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus yang menghasilkan hormon.
Berdasarkan aktivitasnya, kelenjar buntu dibedakan menjadi:
- Kelenjar yang bekerja sepanjang hayat, misal hormon yang memegang peranan dalam metabolisme.
- Kelenjar yang bekerja mulai masa tertentu, misal hormon kelamin.
- Kelenjar yang bekerja sampai masa tertentu saja, misal hormon pertumbuhan, hormon timus.
Berdasarkan aspek macam dan letaknya, kelenjar buntu dibedakan terdiri atas:
- Kelenjar hipofisis, terletak di dasar otak besar
- Kelenjar tiroid atau kelenjar gondok, terletak di daerah leher.
- Kelenjar paratiroid atau kelenjar anak gondok, terletak di dekat kelenjar gondok.
- Kelenjar epifise.
- Kelenjar timus atau kelenjar kacangan.
- Kelenjar adrenal atau suprarenalis, terletak di atas ginjal.
- Kelenjar pankreas atau pulau-pulau Langerhans, terletak di sebelah bawah lambung (ventrikulus).
- Kelenjar usus dan lambung.
- Kelenjar kelamin atau kelenjar gonad, pada wanita terletak di daerah rongga perut, pada pria di dalam buah zakar dalam kantong skrotum.
Berikut adalah kelenjar dan hormon yang dihasilkan:
1. Kelenjar Hipofisis, menghasilkan hormon-hormon, yaitu:
- Pada lobi anterior (Lobi depan):
- Hormon somatotrof (STH atau growth hormone), menstimulasi pertumbuhan tubuh.
- Luteotropic Hormone (LTH) atau prolaktin atau hormon laktogen, merangsang kelenjar susu untuk mensekresikan susu.
- Thyroid Stimulating Hormone (TSH) atau hormon treotrop, merangsang, sekresi kelenjar tiroid.
- Adrenocorticotropic Hormone (ACTH) atau hormon adrenotropin, merangsang dan mengendalikan sekresi kelenjar korteks adrenal.
- Gonadotropic atau hormon kelenjar kelamin
- Folikel Stimulating Hormone (FSH), terdapat pada wanita dan pria. berfungsi: pada wanita merangsang pertumbuhan folikel dalam indung telur atau ovarium, dan pada pria untuk memengaruhi proses spermatogenesis.
- Luteinizing Hormone (LH) atau Interstitial Cell Stimulating Hormone (ICSH), Berfungsi: pada wanita untuk merangsang ovulasi atau pemasakan sel telur, pada pria untuk merangsang sel interstitial leydig di dalam testis agar menghasilkan testosteron.
- Pada lobi intermedia (lobi tengah)
Menghasilkan hormon Melanosit Stimulating Hormone (MSH) atau intermedin. Hormon ini berperan dalam mengatur perubahan warna kulit, yaitu dengan mengatur penyebaran pigmen melanin pada sel sel melanofora kulit.
- Pada lobi posterior (lobi belakang)
- Vasopresin untuk mempengaruhi tekanan darah
- Petresin
- Oksitosin untuk membantu proses kelahiran
2. Kelenjar Tiroid atau Kelenjar Gondok
Hormon yang dihasilkan yaitu tiroksin, triodotironin, kalsitoninFungsi:
- Mempengaruhi metabolisme sel, proses produksi panas, oksidasi di sel-sel tubuh, kecuali sel otak dan sel limfa.
- Mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan deferensiasi jaringan tubuh.
- Berpengaruh dalam mengubah tirosin.
3. Kelenjar Paratiroid atau Kelenjar Anak Gondok
Hormon yang dihasilkan yaitu parathormon, berfungsi mengatur pertukaran zat kapurdan fosfor dalam darah.
4. Kelenjar Epifise
Menghasilkan hormon yang fungsinya belum jelas.
5. Kelenjar Timus atau Kelenjar Kacangan
Hormon yang dihasilkan yaitu somatotrof atau hormon pertumbuhan yang berfungsiuntuk pertumbuhan.
6. Kelenjar Suprarenalisa atau Kelenjar Anak Ginjal atau Kelenjar Adrenal
- Bagian kulit menghasilkan:
- Mineralo-kortikoid, menyerap Na dari darah dan mengatur reabsorpsi air pada ginjal.
- Gluko-kortikoid, menaikkan kadar gula darah, pengubahan protein menjadi glikogen di hati dan selanjutnya mengubahnya menjadi glukosa.
- Bagian dalam menghasilkan: adrenalin dan epineprin
Fungsi:
- Memacu aktivitas jantung dan menyempitkan pembuluh darah kulit dan kelenjar mukosa.
- Mengendurkan otot polos batang tenggorok sehingga melapangkan pernapasan.
- Mempengaruhi pemecahan glikogen (glikogenolisis) dalam hati sehingga menaikkan kadar gula darah.
7. Kelenjar Langerhans
Hormon yang dihasilkan: Insulin, berfungsi antagonis dengan hormon adrenalin, yaitu untuk mengubah gula menjadi glikogen di dalam hati dan otot.
8. Kelenjar Usus dan Lambung
Kelenjar usus menghasilkan hormon sekretin dan kolesistokinin. Kelenjar lambung menghasilkan hormon gastrin. Hormon-hormon tersebut berperan dalam merangsang sekresi getah lambung.
9. Kelenjar Kelamin
- Kelenjar kelamin pria (testis) menghasilkan hormon kelamin pria (androgen) dan sel sperma. Androgen yang terpenting adalah testosteron, yang berfungsi untuk:
- Mempertahankan proses spermatogenesis.
- Memberi efek negatif terhadap sekresi LH oleh hipofisis.
- Kelenjar kelamin perempuan (ovarium) menghasilkan sel telur (ovum) dan hormon perempuan yang meliputi:
- Estrogen dihasilkan oleh sel folikel de Graaf.
- Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum, yaitu bekas folikel yang telah ditinggalkan sel telur.
3. Gangguan Pada Sistem Hormon
Sistem hormon dapat mengakibatkan terjadinya gangguan atau kelainan. Pengaruh pola hidup dapat menyebabkan kelainan pada struktur dan fungsi organ sistem hormon pada manusia. Berikut beberapa gangguan akibat kelebihan maupun kekurangan produksi hormon pada tubuh.
- Gigantisme, pertumbuhan raksasa akibat kelebihan hormon somatotrof
- Akromegali, pertumbuhan pada ujung-ujung tulang pipa akibat kelebihan hormon somatotrof
- Kretinisme, kekerdilan diakibatkan kekurangan hormon somatotrof
- Morbus basedow, meningkatnya denyut jantung, gugup, emosional, peulupuk mata terbuka lebar, dan bola mata melotot (eksoftalmus) diakbatkan karena kelebihan hormon tiroksin.
- Mixoedem, kegemukan yang luar biasa serta kecerdasan menurun diakibatkan kelebihan hormon tiroksin
- Tetanus, kekurangan hormon parathohormon
- Akromegali, kelebihan hormon somatotrof
- Diabetes mellitus, kekurangan hormon insulin
D. Rangkuman
- Hormon merupakan suatu zat yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin.
- Jenis kelenjar endokrin meliputi kelenjar hipofisis, tiroid, paratiroid, timus, pankreas, adrenal, ovarium, testis, dan kelenjar pencernaan.
- Gangguan sistem hormon diakibatkan oleh pola hidup yang tidak teratur, sehingga dapat mengakibatkan terjadinya kelebihan ataupun kekurangan produksi hormon yang dihasilkan oleh kelenjar.
E. Penugasan mandiri
1. Silakan klik Daftar Hadir
2. Silahkan klik Latiha Soal untuk mengakses latihan soal.