Advertisement here

Latihan soal Pewarisan Sifat Mahluk Hidup

 A. Pendahuluan

Assalaamu alaikum wr wb. 

Segala puji hanyalah milik Alloh Swt, Robb yang telah menciptakan langit dan bumi beserta isinya, dengan segenap kesempurnaan dan keberagaman baik manusia, hewan maupun tumbuhan. Yang dengan keberagaman tersebut kita dapat melihat dunia menjadi indah, tumbuhan yang berwarna-warni, hewan yang beraneka rupa besertaanfaat yang dapat manusia ambil dari semuanya.

Sholawat dan salam semoga senantiasa  tercurah kepada penghulu para nabi, guru terbaik, yang mengajarkan manusia dengan pena, memberikan lautan ilmu yang tak terhingga untuk bekal hidup di dunia, sehingga kita tidak salah arah dan dapat berusaha menempuh hidup sesuai dengan aturanNya. Dan semoga sholawat ini sampai pada keluarganya serta seluruh umatnya hingga akhir zaman.

Ananda yang ibu banggakan, kembali kita bertemu dalam pembelajaran daring, setelah beberapa kali pertemuan kita melewati PTMT yang benar- benar terbatas. Semoga PTMT kemarin dapat memberikan semangat untuk tetap belajar dengan istiqomah.

Ananda yang baik, hari ini ibu tidak akan memberikan materi tambahan, hanya ingin menguatkan dan mengetahui pemahaman penerapan Pewarisan sifat hukum Mendel yang sebelumnya telah kita pelajari. Jadi kerjakan soal latihan mandiri nya ya.

B.  Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran hari ini, adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang membuat gamet dan persilangan dasar Hukum Mendel.


C. Uraian Materi

      1. Mengingatkan kembali cara membuat gamet dari genotif :

Tabel 1. Cara mencari macam dan jumlah gamet 


Dari tabel diatas, dapat dilihat kembali cara mebuat gamet yang benar, karena masih banyak yang belum memahami  cara membuat gamet pada PTMT kemarin.


 Lalu tahapan persilangan pun masih banyak yang belum memahami dengan baik.

 Perhatikan persilangan di bawah ini.




2.    Persilangan Dihibrida:


Dihibrida atau dihibridisasi ialah suatu persilangan (pembastaran) dengan dua sifat beda. Untuk membuktikan Hukum Mendel II dengan prinsip berpasangan secara bebas, Mendel melakukan  eksperimen dengan membastarkaan tanaman Pisum sativum bergalur murni dengan dua sifat beda yang diamati, yaitu biji bulat berwarna kuning dengan galur murni biji kisut berwarna hijau. Gen R (bulat) dominan terhadap gen r (kisut) dan Y (kuning) dominant terhadap y (hijau). Untuk jelasnya coba perhatikan skema persilangan di bawah ini!

 

                      P             :       RRYY                 x             rryy

                                        (bulat kuning)                 (kisut hijau)

 Gamet :            RY                                      ry

                  

    F1           :                         RrYy (bulat kuning)

 

                      F2                  :          RrYy         x     RrYy

 

Tabel 2. Persilangan RrYy x RrYy

 

RY

Ry

rY

ry

RY

RRYY      1)

RRYy     2)

RrYY     3)

RrYy     4)

Ry

RRYy      5)

RRyy     6)

RtYy    7)

Rryy     8)

rY

RrYY      9)

RrYy   10)

rrYY    11)

rrYy    12)

ry

RrYy    13)

Rryy   14)

rrYy    15)

Rryy   16)

 

Fenotif pada F2 :

§  Biji bulat, endosperm berwarna kuning nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 1
§  Biji bulat, endosperm berwana hijau nomor 6, 8, 14

§  Biji kisut, endosperm berwarna kuning nomor 11, 12, 15

§  Biji kisut, endosperm berwarna hijau nomor 1

 

Rasio genotif :

“RRYY : RrYY : RRYy : RrYy : RRyy : Rryy : rrYY : rrYy : rryy (9 genotif) 

       1   :     2   :      2   :     4   :       1   :        2   :     1  :      2  :    1  

Rasio fenotif :

“Bulat Kuning  : Bulat Hijau     : Kisut Kuning  : Kisut Hijau (4 genotif )

                       9            :               3             :              3         :               1

 

Tabel 2. Perbandingan genotif dan fenotif pada dihibrida F2

 



 

Dalam membuat perhitungan itu Mendel menganggap bahwa gen-gen pembawa kedua sifat itu berpisah secara bebas terhadap sesamanya sewaktu terjadi pembentukan gamet. Hukum Mendel II ini disebut juga Hukum Pengelompokan Gen Secara Bebas(The Law Independent Assortment of Genes). Jadi pada dihibrida BbKk, misalnya :

§  gen R mengelompok dengan Y = gamet RY

§  gen R mengelompok dengan y = gamet Ry

§  gen r mengelompok dengan Y = gamet rY

§  gen r mengelompok dengan y = gamet ry

Angka-angka perbandingan fenotif F2 monohibrida =3:1; sedangkan perbandingan fenotif F2 pada dihibrida =9:3:3:1, akan tetapi dalam kenyataannya perbandingan yang diperoleh tidak persis seperti angka perbandingan tersebut, melainkan mendekati perbandingan 3:1 atau 9:3:3:1. 

D. Latihan Mandiri

Coba kerjakan latihan soal di bawah ini :
1. Buatlah gamet dari :
    a. Pp
    b. PpQq
    c. PPQq
    d. KkLlMm
    f. KKLlMm
    g. AaBbCcDd

2. Pada tumbuhan wijen, keadaan polong satu (S), dominan terhadap keadaan polong tiga (s) dan daun normal (N) dominan terhadap daun keriput (n). enis polong dan daun diwarisi secara bebas. Buatlah bagan persilangan dari :
a. Ssnn ><SSNn
b. SsNn ><ssNN

Kerjaka latihan pada buku catatan, lalu ss dan kirimkan dalam satu file di GC masing-masing.

Demikian, materi untu hari ini, Wassalaamu "alaikum wr wb.




Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url
Advertisement here
Advertisement here
Advertisement here
Advertisement here